Panti Santa Dymphna didirikan pada tanggal 26 Januari 2004. Fokus dan sasaran pelayanannya adalah para penyandang disabilita mental dan sakit jiwa/gila, disabilitas fisik, lansia non produktif, janda miskin, anak yatim piatu dan terlantar, korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan korban kekerasan seksual. Keberadaan panti merupakan jawaban atas permintaan 10 gadis cacat pada suatu kesempatan pelatihan menjahit yang difasilitasi oleh Sr. Lucia, CIJ dan diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sikka. “Mama Suster, bagaimana kalau kami ditampung untuk terus belajar menjahit...” “...Saya tidak punya uang untuk membangun rumah panti bagi kamu..” (Profil Panti, 2008). Jadi permintaan 10 gadis itu merupakan cikal bakal berdirinya panti.
Pada mulanya, permintaan kesepuluh gadis cacat itu ditanggapi secara pesimis. Namun karena mereka selalu saja datang dan meminta supaya mereka ditampung untuk terus belajar, bukan hanya ketrampilan menjahit tapi juga ketrampilan lain seperti merenda, menyulam dan memasak, maka Suster melihat permintaan ini sebagai suatu rencana dan penyelenggaraan Allah. Menurut Suster, ini merupakan peluang untuk terus mengembangkan karya pastoral sesuai dengan visi dan misi Konggregasi CIJ. Ada keyakinan bahwa sekecil apapun pelayanan terhadap sesama terutama yang cacat, miskin dan pendosa adalah juga pelayanan terhadap Allah. Dalam dan melalui karya-karya pastoral tersebut, Allah dimuliakan. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40).